Minggu, 27 April 2014

Sistem Oprasi Linux pada Komputer


Saya pernah mendengar system oprasi yang jarang terkena virus yaitu Linux.Banyak orang membicarakan keunggulannya,karena saat itu saya sangat frustasi dengan PC saya dan laptop saya yang sering terkena virus.Sehingga harus berulang kali menginstallnya.Akan tetapi pengguanaannya tidak sebanyak window.Jika menggunakan Linux maka semua softwarenya harus terkait dengan Linux.Ternyata Linux adalah sebuah program open source yang gratis di bawah lisensi GNU, sistem operasi 32-64 bit, yang merupakan turunan dari Unix dan dapat dijalankan pada berbagai macam platform perangkat keras mulai dari Intel (x86), hingga prosesor RISC. Linux sebagai program open source yang gratis. Nama Linux itu sendiri berasal dari nama pembuatnya yaitu Linus Torvalds yang diperkenalkan th 1991.Sistem peralatan Linux umumnya berasal dari sistem oprasi GNU yang diumumkan oleh Richard Stallman th 1983.Linux telah dikenal penggunaanya dan di dukung oleh perusahaan seperti Dell,IBM,Oracle,Red Hat.Para pengamat teknologi iformasi menganggap kesuksesan Linux karena tidak tergantung pada para vendor sehingga biaya oprasinya rendah.Maka tidak heran jika Linux mengeluarkan program gratis.Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap dengan kode sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal dibawah lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin menarik biaya untuk penggandaan maupun pengiriman program.




Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Anda dapat memperoleh Linux tanpa harus membayar sama sekali. Jika Anda harus membayar tiap kali instal perangkat lunak di lain komputer, maka dengan Linux Anda dapat menginstalnya dimana saja tanpa harus membayar lisensi.Kebebasan yang paling penting dari Linux, terutama bagi programmer dan administrator jaringan, adalah kebebasan memperoleh kode sumber (source code) dan kebebasan untuk mengubahnya. Ini berimplikasi pada beberapa hal penting. Pertama keamanan, yang kedua dinamika. Jika perangkat lunak komersial tidak memperkenankan  untuk mengetahui kode sumbenya maka  tidak akan pernah tahu apakah program yang dibeli dari mereka itu aman atau tidak (sering disebut security by obscurity). Hidup di tangan para vendor. Dan jika ada pemberitahuan tentang bug dari perangkat lunak komersial tersebut, seringkali sudah terlambat. Dengan Linux,  dapat meneliti kode sumbernya langsung, bersama dengan pengguna Linux lainnya. Berkembangnya pengguna Linux sebagai komunitas yang terbuka, membuat bug akan cepat diketahui, dan secepat itu pula para programmer akan memperbaiki programnya. Kita sendiri juga yang menentukan kode yang cocok sesuai dengan perangkat keras maupun kebutuhan dasar perangkat lunak lainnya untuk dapat diimplementasikan. Ibarat sebuah mobil, Anda bisa memodifikasi sesukanya, bahkan hingga mesin sekalipun, untuk memperoleh bentuk yang diinginkan.Keterbukaan kode sumber juga memungkinkan sistem operasi berkembang dengan pesat. Jika sebuah program dengan sistem tertutup dan hanya dikembangkan oleh vendor.tertentu, paling banyak sekitar seribu hingga lima ribu orang. Sedangkan Linux, dengan keterbukaan kode sumbernya, dikembangkan oleh sukarelawan seluruh dunia. Bug lebih cepat diketahui dan program penambalnya (patch) lebih cepat tersedia. Pendekatan pengembangan sistem operasi ini disebut Bazaar. Kebalikannya sistem Chatedraal sangat tertutup dan hanya berpusat pada satu atau dua pengembang saja.
 Sebagai tambahan, Linux menyediakan bahasa pemrograman gratis, lengkap dengan kompilernya, maupun program pembantunya. Beberapa diantaranya adalah : ADA,Basic,Pascal, BASIC,Expect,Phyton,Skrip Shell,Perl dan TCL.





          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar